SUHU DAN KALOR
A. SUHU
1. Termometri
2. Termometer
3. Skala
Termometer
4. Pengaturan
Suhu Tubuh
1. TERMOMETRI
Termometri
mempelajari tentang suhu dan pengukuran suhu.
Suhu
didefinisikan sebagai ukuran atau tingkat panas dinginnya suatu benda. Secara
mikroskopis, suhu adalah ukuran energi kinetik partikel-partikel zat.
Benda
yang panas memiliki suhu yang tinggi, benda yang dingin memiliki suhu yang
rendah.
2. TERMOMETER
Suhu tidak dapat diukur secara tepat dengan meggunakan
indera saja.
Beberapa sifat benda dapat
berubah jika ada perubahan suhu. Sifat-sifat benda yang berubah jika ada
perubahan suhu, disebut sifat termometrik. Contoh sifat termometrik antara
lain: panjang logam, volume zat cair, hambatan listrik suatu kawat, tegangan
listrik, sifat magnetik bahan, volume dan tekanan gas, serta warna filamen
lampu pijar.
Berdasarkan sifat-sifat termometrik itu, dibuat alat pengukur suhu, yang
disebut termometer.
Pembuatan skala termometer memerlukan dua
titik acuan. Titik acuan pertama yang disebut sebagai titik tetap bawah umumnya
dipakai titik beku air. Titik acuan kedua yang disebut sebagai titik tetap atas
biasanya dipakai titik didih air.
3. SKALA
TERMOMETER
a. Sering
digunakan 4 skala termometer yaitu
Celsius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.
·
Celcius
Titik
tertinggi : 0o C
Titik
terendah : 100o C
·
Reamur
Titik
terendah : 0o R
Titik
tertinggi : 80o R
·
Fahrenheit
Titik
terendah : 32o F
Titik
tertinggi : 212oF
·
Kelvin
Titik
terendah : 273oK
Titik
tertinggi : 373oK
b. Konversi skala thermometer
C
|
F
|
K
|
R
|
|
C
|
C = 5/9 (F-32)
|
C = K- 273
|
C = 5/4 R
|
|
F
|
F = 9/5 C + 32
|
F = 9/5(K-273) +32
|
F=9/4 R + 32
|
|
K
|
K = C + 273
|
K=5/9 (F-32) + 273
|
K=5/4 R + 273
|
|
R
|
R = 4/5 C
|
R = 4/9 (F-32)
|
R = 4/5 (K-273)
|
4. PENGATURAN
SUHU TUBUH
a. Kesetimbangan
Panas.
Pengaturan suhu atau regulasi termal
ialah suatu proses pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis di
mana terjadi kesetimbangan termal antara panas yang dihasilkan (heat
production) dan panas yang hilang (heat loss),sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan konstan.
Burung atau mammalia secara fisiologis
digolongkan sebagai worm blooded (berdarah panas) atau homotermal.
Organisme homotermal dapat dikatakan memiliki suhu tubuh yang tetap walaupun
suhu lingkungan berubah. Hal ini dapat terjadi, karena ada interaksi berantai
antara proses produksi panas dan proses kehilangan panas. Interaksi berantai
ini diatur oleh susunan syaraf pusat melalui pengaturan metabolisme, sirkulasi
darah, perspirasi (penguapan) dan aktivitas otot-otot skeletal.
B. KALOR
1. Kalor
2. Kalor Jenis .
3. Asas Black
4. Perubahan Wujud
5. Pemuaian
6. Perpindahan Kalor
7. Homeostatis temperatur
8. Hipotalamus
9. Kontrol temperatur tubuh abnormal
10. Efek Panas
11. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan
12. Energi Dingin dalam Kedokteran.
1. KALOR
·
Kalor atau panas adalah suatu bentuk
energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah.
·
Sebagai salah satu bentuk energi, kalor
dapat dihasilkan dari bentuk energi yang lain, atau sebaliknya kalor dapat
menghasilkan bentuk energi yang lain.
·
Contoh
:
-
Seterika listrik mengubah energi listrik
menjadi kalor.
-
Kompor
minyak mengubah energi kimia menjadi kalor
-
Pada tumbukan energi kinetik menjadi kalor.
-
Mesin
uap mengubah energi kalor menjadi energi kinetik.
·
Sebagai
energi satuan kalor dalam SI adalah joule (J). Satuan non SI yang biasa
digunakan adalah kalori.
·
1
kalori = 4,184 joule.
2. KALOR
JENIS
·
Kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan
suhu suatu benda,
berbanding lurus dengan massa benda (m).
berbanding lurus dengan perubahan suhu (Δt)
tergantung pada jenis benda, yang dinyatakan
dengan kalor jenis (c)
·
Secara matematis ditulis : Q = m c Δt
c
= Q/ m Δt. Satuan c = J/kg 0C atau
kalori/gram 0C
3. ASAS
BLACK
·
Jika dua benda yang berbeda suhunya
disentuhkan, maka benda yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor ke
benda yang suhunya lebih rendah, dan benda yang suhunya lebih rendah menerima
kalor dari benda yang suhunya lebih tinggi .
·
Pada suatu saat suhu kedua benda menjadi
sama. Dikatakan kedua benda berada dalam kesetimbangan termal.
·
Karena
kalor adalah energi, maka berlaku Hukum Kekekalan Energi, yang dikenal sebagai
Asas Black :
·
Kalor yang dilepas = Kalor yang diterima
.
4. PERUBAHAN
WUJUD
·
Padat ke Cair = melebur = mencair
(memerlukan kalor).
·
Padat ke Gas = menyublim = melenyap
(memerlukan kalor).
·
Cair ke Gas = menguap (memerlukan kalor).
·
Cair ke Padat = membeku (melepas kalor)
·
Gas ke Cair = mengembun (melepas kalor).
·
Gas ke Padat = menyublim (melepas kalor)
·
Kalor
laten : kalor yang diperlukan untuk perubahan wujud benda. Disebut kalor laten
(tidak kelihatan), karena kalor ini tidak menyebabkan kenaikan suhu. Selama
proses perubahan wujud suhu benda tetap.
·
Kalor
laten dapat berupa kalor lebur, kalor beku, kalor uap, kalor embun, kalor
sublim.
·
Contoh
kalor lebur es = 80 kalori/gram. Artinya untuk mencairkan 1 gram es pada titik
leburnya, dperlukan kalor sebesar 80 kalori.
5. PROSES
PEMUAIAN
·
Proses pemuaian.
Jika
suhu benda naik, energi kinetik partikel zat naik, getaran partikel lebih kuat
dan hasilnya adalah jarak antara partikel bertambah.
Secara
keseluruhan panjang, luas, volume benda bertambah. Gejala ini disebut pemuaian.
·
Pemuaian panjang.
Koefisien muai panjang (α) adalah angka pertambahan panjang untuk
setiap meter panjang benda dan setiap oC kenaikan suhu benda.
·
Pertambahan panjang (ΔL) suatu zat tergantung pada:
a. Panjang mula-mula (L0)
b. Jenis zat (α)
c. Kenaikan suhu (ΔT)
Secara matematis ditulis: ΔL = L0 α ΔT
Rumus pemuaian panjang
Lt = L0 + ΔL
= L0 + L0 α ΔT
Lt = L0 (1 + α ΔT)
·
Pemuaian luas
Rumus pemuaian luas
At = A0 (1 + β ΔT)
β
= 2 α
Pemuaian
volume
Rumus pemuaian volume
Vt = V0 (1 + ϒ ΔT)
ϒ
= 3 α
Contoh-contoh
pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
6. PERINDAHAN
KALOR
·
Kalor dapat berpindah dari benda yang
bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Ada 3 cara perpindahan
kalor, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
·
Konduksi adalah perpindahan kalor yang
tidak diikuti oleh perpindahan zat pengantar atau partikel bendanya.
Contoh : Logam dipanaskan salah satu
ujungnya, ujung yang lain menjadi panas juga, walaupun tidak ada atom logam
yang berpindah.
·
Konveksi adalah perpindahan kalor yang
disertai perpindahan partikel-partikel zat.
Contoh
: konveksi yang terjadi pada pemanasan air dalam bejana, pada sistem ventlasi
rumah, angin laut dan angin darat.
·
Radiasi adalah perpindahan kalor dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi tidak memerlukan zat perantara.
Contoh : radiasi sinar matahari, dari
matahari ke bumi.
7. HOMEOSTATIS
TEMPERATUR
·
Homeostatis temperatur adalah pengaturan
kesetimbangan panas tubuh.
·
Panas tubuh dihasilkan oleh metabolisme
sel, yang mengubah energi kimia dari makanan ke energi lain seperti panas.
·
Jika tubuh tidak melepas panas, maka suhu
tubuh akan meningkat 10C tiap jam.
·
Oleh karena itu tubuh harus melepaskan
panas pada kecepatan tertentu agar tidak terjadi penumpukan panas.
8. HIPOTALAMUS
·
Hipotalamus berfungsi sebagai termostat
tubuh yang memonitor temperatur darah yang dipompa ke otak. Informasi lain
berasal dari reseptor temperatur pada kulit.
·
Cara meningkatkan temperatur tubuh:
-
stimulasi metabolisme, meningkatkan
produksi panas.
-
vasokonstriksi, penyempitan pembuluh darah
pada kulit untuk mengurangi pelepasan panas
-
menggigil, kontraksi otot rangka untuk
memproduksi panas
·
Cara pelepasan panas tubuh
-
konveksi (kadang juga radiasi dan
konduksi), dari permukaan kulit yang terbuka.
-
vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah
pada kulit
-
penguapan keringat dari kulit.
-
penghembusan udara panas dari paru-paru.
-
pembuangan panas melalui feses dan urin.
·
Demam
Demam atau pireksia terjadi akibat penetapan
ulang (resetting) termostat hipotalamus ke temperatur yang lebih tinggi.
9.
KONTROL TEMPERATUR TUBUH NORMAL
Terdapat berbagai keadaan di mana mekanisme regulasi temperatur tidak lagi efektif, misalnya:
Terdapat berbagai keadaan di mana mekanisme regulasi temperatur tidak lagi efektif, misalnya:
·
Malfungsi
hipotalamus trauma serebral- cedera kepala, pembedahan otak, cedera
serebrovaskular (misalnya stroke).
·
Efek
zat-zat toksik
·
Dehidrasi
dengan hilangnya fungsi keringat
·
Paparan
temperatur ekstrim jangka panjang
10. Hipotermia.
·
Hipotermia
adalah keadaan suhu tubuh yang kelewat dingin
·
Penyebabnya,
cedera pada lingkungan dingin, tenggelam di air dingin,paparan suhu dingin
jangka panjang.
·
Hipotermia
dapat juga diinduksi dengan sengaja, dengan menurunkan temperatur inti tubuh
antara 30 – 32 0C, sebelum operasi jantung atau bedah saraf.
·
Bayi
dan orang lanjut usia rentan terhadap
hipotermia.
11. Hipertemia
·
Hipertermia
adalah keadaan di mana pengambilan panas tubuh tidak seimbang dengan pelepasan
panas ke lingkungan.
·
Penyebabnya,
paparan panas berlebihan, dapat juga terjadi pada pasien yang terpapar obat
anestesi.
·
Terapi
hipertermia adalah pendinginan segera
12. EFEK
PANAS
·
Efek
panas dibedakan atas 3 jenis yaitu efek fisika, efek kimiawi dan efek biologis.
·
Efek
Fisika :
-
pemuaian
benda jika suhunya naik.
-
perubahan
wujud benda.
·
Efek
Kimiawi :
-
peningkatan
kecepatan reaksi jika suhu naik
-
peningkatan
permeabilitas membran sel jika suhu naik, sehingga terjadi peningkatan
metabolisme.
·
Efek
Biologis merupakan akibat dari adanya efek fisika dan kimiawi.
-
peningkatan sel darah putih
-
reaksi peradangan
-
dilatasi (pelebaran) pembuluh darah
-
peningkatan tekanan O2 dan CO2
dalam darah.
-
peningkatan tekanan kapiler
-
penurunan pH darah.
13. PENGGUNAAN
ENERGI KALOR DALM PENGOBATAN
Ada 4 metode penggunaan energi kalor dalam
pengobatan.
·
Metode konduksi
-
kantong air panas
-
handuk panas
-
Turkish baths (mandi uap)
-
Mud packs (lumpur panas)
-
wax bath (mandi parafin)
-
electric pads
·
Metode
Radiasi
-
electric
fire
-
infra
merah
·
Metode
elektromagnetis
-
diatermi
gelombang pendek
-
diatermi
gelombang mikro
·
Metode
gelombang ultrasonik
14. PENGGUNAAN
ENERGI DINGIN DALAM KEDOKTERAN
i.
Penyimpanan
darah (Bank darah)
ii.
penyimpanan
sperma (Bank sperma)
iii.
penyimpanan
sumsum tulang
iv.
penyimpanan
jaringan tubuh lainnya
v.
penyimpanan
obat-obatan
vi.
Pengobatan
edema yang yang diakibatkan oleh trauma akut dan sakit kepala.
vii.
Pengobatan
nyeri dan bengkak lokal
viii.
Operasi
(perusakan) jaringan kanker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar