Bunga Sakura Berjatuhan

Jumat, 06 Mei 2016

  Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita, proses kehamilan dan pertumbuhan Janin


1.     Genetalia Eksterna
 a.Mons Veneris
  Mons veneris ialah bagian yang menutupi tulang pubis (simfisis pubis). Segmen ini dibuat oleh jaringan berminyak dengan jaringan ikat minimal. struktur nya seperti segitiga terbalik. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran
                b.Labia Mayora (bibir besar)
 Ciri-ciri yang paling menonjol dari labia mayora adalah lipat kulit besar yang di    tutupi rambuta yang mengandung kelenjar sebaseadan terletak di kedua sisi introitus.
                c.Labia Minora (bibir Kecil)
 Labia Minora organ lipat dibentuk terletak di Labia Mayora. Alat tersebut tidak memiliki rambut, yang terbuat dari jaringan berminyak, dan memiliki banyak pembuluh darah. Labia Minora mirip kulit skrotum pada laki instrumen Reproduksi.
    d.Klitoris (kelentit)
 Klitoris ialah organ ereksi yang sangat halus untuk rangsangan di tengah hubungan intim. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan ujung saraf ada banyak, maka organ ini sangat sensitif dan ereksi. Klitoris homolog dengan penis pada laki-laki. Sebagian klitoris di tutupi oleh selaput yang di sebut preputium clitoris. Klitoris terdiri dari corpus clitoris, crus clitoridis, dan bagian ujung yang di sebut glans klitoris
    e.Vestibulum
      Vestibulum ialah lubang kemaluan dibatasi oleh labia minora di sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris di atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora di belakang 
    f.Hymen (selaput dara)
 Selaput dara merupakan lapisan sedikit yang menutupi lapisan vagina.
    g.Perineum
     Perinium menggambarkan batas inferior rongga panggul. Perinium bagian superior di batasi oleh otot elevator ani dan di bagian inferior di batasi oleh kulit di antara paha. Perinium memiliki panjng kurang lebih 3cm.
    h.Vulva
          Vulva dimulai dari mons pubis sampai tepi perineum.




2.     Genetalia Interna
              a. Vagina
 Vagina ialah musculo membranasea (selaput otot) yang interface rahim dengan dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum, memiliki pembagi yang overlay - kali lipat, lapisan eksternal selaput lendir, lapisan tengah terbuat dari otot-otot, dan lapisan terdalam sebagai jaringan ikat berotot. Vagina berfungsi sebagai saluran konsepsi, sebagai metode untuk seks dan sebagai saluran untuk menguras darah dan cairan tubuh di tengah siklus feminin. Cervix ueri yang menonjol ke vagina  menyebabkn terbentuk celah di antar cervic uteri dengan dinding vagina. Celah trsebut di sebut fornix vaginae, di bedakan menjadi pars anterior, pars posterior, pars lateralis. Dinding depan vagina lebih pendek (7,5 cm) di banding dinding belakang ( 9 cm). Dinding vagina dapa meregang ketika coitus,ataupun saat melahirkan.
·         Lapisan dinding vagina
-          Tunica mucosa
-          Tunica muscularis
-          Lapisan jaringan erektil
·         Pembuluh darah
-          Uterina
-          Vaginalis
-          Vesicalis inferior
-          Rectalis media
-          Pudenda interna
·         Aliran limfe
Cairan limfe dari bagian atas vagina di alirkan ke nodi lymphoidei iliaci interni et externi, sementara cairan limfe dari bagian bawah vagina dia alirkan ke nodi lymphoidei inguinalis superficiales
·         Persarafan
-          Plexus vesicalis
-          Plexus uterovaginalis
-          Dan saraf parasimpatetis berasl dari nn. sacrales


b.Uterus
·         Lapisan-lapisan dinding uterus
-          Perimetrium
-          Myometrium
-          Endometrium
·         Pembuluh darah
-          Arteri uterina
-          Venae uterinae
·         Aliran limfe
-          Saluran limfe dari fundus uteri bersatu dengan saluran limfe dari ovarium lalu berjalan menuju nodi lymphoidei laterales, ada juga yang berjalan di sepanjang ligamentum teres uteri menuju nodi lymphoidei inguinales superficiales.
-          Cairan limfe dari cervic uteri di alirkan ke nodi limphoidei sacrales dan semua nodi lymphoidei iliaci sementara cairan limfe dari corpus uteri di alirkan ke nodi lymphoidei iliaci externi.
·         Saraf
-          Plexus uterovaginalis
Rahim ialah organ kosong yang dibentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan terbuat dari lapisan otot. Uterus memiliki beberapa bagian, yaitu:

·         Korpus Uteri - bagian yang dibentuk seperti segitiga di bagian atas
·         Serviks Uteri - bagian yang dibentuk seperti sebuah ruangan
·         Fundus Uteri - yang merupakan bagian dari korpus yang terletak di atas dasar tuba fallopi

              c.Ovarium
                   Ovarium ialah organ regeneratif mendasar dalam wanita yang berfungsi untuk memberikan ovum (sel telur) dan pembuat hormon seks prinsip. Oval ovarium, dengan panjang 2,5-4 cm. Ada beberapa ovarium terletak di hak dan kiri, dan bergabung dengan uterus dengan tuba falopi.
·         Pembuluh darah
-          Arteria ovarica
-          Vena ovarica
·         Aliran limfe
-          Cairan limfe dari ovarium di alirkan bersama-sama cairan limfe dari tuba uterina daan bagian atas uterus menuju nofi lymphoidei aortici lateraless
·         Persarafan
-          Plexus nervosus ( plexus ovaricus)
d.Tuba fallopi
 
                    Tuba fallopi ialah organ yang bergabung dengan uterus (rahim) dengan (Ovarium). Tuba fallopi (saluran telur) ialah juga sering disebut saluran telur dalam pandangan bentuknya seperti saluran. Organ ini menambahkan hingga dua dengan panjang 8-20 cm. Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bagian:
·         Infundibulum, ialah yang dibentuk seperti segmen saluran yang terletak di dasar dan memiliki fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap sel telur
·         Pars ampularis, ialah khususnya lebar bit yang merupakan tempat pertemuan sel telur dengan sperma (Conception / pengobatan)
·         Pars ismika, ialah titik fokus dari tabung terbatas
·         Pars interstitial, ialah yang merupakan bagian dari tabung yang ditemukan di dekat         ke rahim.
·         Pembuluh darah
-          Ovarica
-          Uterina
·         Aliran limfe
-          Cairan limfe di alirkan bersama-sama cairan limfe dari ovrium ke nodi lymphiodei aortici laterales terus ke nodi lymphoidei lumbales.
·         Saraf
-          Plexus ovaricus
-          Plexus hypogastricus




3.     Pelvis

Rangka pelvis terdiri dari:
a.       Ossa coxae ( kanan dan kiri)
b.      Os sacrum
c.       Os coccygis
Posisi anatomis normal rangka pelvis adalah condong ke depan dengan kedudukan tulang sebgai berikut.
1.      Spina iliaca anterior dan tuberculum pubicum terletak pada bidang koronal yang sama.
2.      Os coccygis samatinggi dengan symphysis pubica
3.      Bidang pintu atas dan bawah panggul membentuk sudut berturut-turut 50-60’ dan 15’ terhadap bidang horizontal.
Gelang panggul( pelvic girdle, cingulum pelvicum [TA]) terdiri dari ossa coxae kanan dan kiri, keduanya berartikulasi di depan melalui sympysis pubis di belakang, tulang ini berhubungan dengan os sacrum melalui articulatio sacro iliaca. Pintu atas panggul ( pelvic inclet, pelvic brim, apertura pelvis superior [TA]  ) di bentuk oleh promontorium dan linea terminalis, yang terdiri dari linea arcuata ossis illi dan ecten ossis pubis. Pintu bawah panggul (pelvic outlet, apertura pelvis inferior [TA])  di bentuk oleh os coccygis, symphysis pubis, ligamentum sacrotuberale dan ramus ischiopubicus.

Rangka pelvis terdiri dari pelvis major dan pelvis minor:
·         Pelvis major
Pelvis major di bentuk oleh fosssa iliaca kanan dan kiri, yanng sebagian di isi oleh m.iliopsoas. batas inferior nya adalah pintu atas panggul dan peritoneum parietale.
·         Pelvis minor(rongga pelvis)
Merupakan rongga yang terletak dia antara pintu atas dan pintu bawah panggul. Rongga ini di batasi oleh os sacrum dan os coccygis serta oleh otot-otot dinding pelvis, membrana obturatoria dan permukaan os illium os ischium, dan os pubis.

·         Axis pelvis (sumbu pelvis)
Adalah garis yang di tarik melalui titik pusat bidang sejajar, mulai dari pintu ats hingga bawah panggul.

Sesuai fungsi nya sebagai jalan lahir ukuran pelvis perempuan umum nya lebih besar dari pada laki-laki. Ukuran yang perlu di ketahui adalah conjugata vera ( jarak dari bagian tengah promomtorium ke permukaan posterosuperior sympisis pubis), diameter obliqua ( jarak dari articulatio sacroiliaca satu sisi k eminentia iliopubica), dan diameter transversa ( jarak tranversal terbesar pada pintu atas panggul.
     Ukuran normal rongga pelvis perempuan dan laki-laki:
Perempuan :
            Diameter :- anteroposterior: rongga pelvis(13 cm), rongga bawah
panggul(11cm)
                                              -obliqua : rongga pelvis(14cm), rongga bawah panggul(11cm)
                                             - Transversa: : rongga pelvis(13cm), rongga bawah panggul(12cm)
                         Laki-laki:
             Diameter : :- anteroposterior: rongga pelvis(11 cm), rongga
                                  bawah panggul(9cm)
                                              -obliqua : rongga pelvis(11cm), rongga bawah panggul(10cm)
                                             - Transversa: : rongga pelvis(12cm), rongga bawah panggul(9cm)
                         Untuk kepentingan obstetric acuan yang lain yang perlu di ukur:
1.      Distantia interspinrum( normal (10 cm, bagian tersempit jalan lahir)
2.      Arcus pubicus
3.      Angulus subpubicus
Ukuran lain yang perlu di ketahui:
1.      Distantia intertuberosa (10,5 cm)
2.      Distantia intercritalis, jarak terjauh antara labium externum cristae iliaca kanan dan kiri (28 cm)
v   Tipe-tipe pelvis
1.       Pelvis gynekoid, bentuk tipikal pelvis perempuan bentuk nya membulat dan diameter transversanya terletak seluruhnya di depan os. Sacrum.
2.      Pelvis android, merupakan bentuk tipikal pelvis laki-laki bentuknya seperti hati dan diameter transversanya terletak lebih dekat dengan os. Sacrum.
3.      Pelvis anthropoid, bentuknya oval dan diameter anteroposterior nya panjang, sama dengan atau lebih besar dari diameter trans versa nya.
4.      Pelvis platypelloid, diameter anteroposterior nya pendek dan diameter trans versanya panjang.

v  Dinding velvis
Rngka dinding pelvis minor di bentuk oleh ossa coxae dan os sacrum. Pada rangka terseebut terdapat foramen obturatorium.
 Permukaan dalm rangka di tempati oleh 2 otot, yaitu, musculus obturatorius internus dan musculus piriformis.
v  Otot-otot dasar pelvis
Otot dasar pelvis membentuk bangunan seperti corong berfungsi untuk menahan bagian bawah rectum, prostat(laki-laki) atau vagina(perempuan) dan uretra. Otot-otot yang menyusun dasar pelvis terdiri dari m.coccygeus( di belakang) dan m.levator ani. Kedua otot bersama-sama di sebut diaphragma pelvis.Diaphrama pelvis memisahkan rongga pelvis dengan perinium. Bagian depan diaphragma melekat pada korpus ossis pubis, sementara bagian belakang menempel pada spina ischiadica; diantarnya terdapat lengkungan tebal bagian dari fascia obturatoria( tendineus musculis levatoris ani.
Diaphrgama berfungsi untuk menahan viscera velvis, yaitu vesica urinaria, serta prostata dan vesicula seminalis( pda laki-laki) atau vagina ( pada perempuan).
v  Musculus levator ani
Musculus levator ani mempunyai 3 origo, yaitu pada bagian anterior facies pelvica ossis pubis, bagian posterior facies pelvica spinae ischiadicae dan fascia profunda musculi obturatori interni. Musculus levator ani di persarafi oleh ramus ventralis nervi sacralis iii-iv dan ramus perinealis nervi pudendi.
v  Musculus 
Terletak di belakang-samping m.leavator anidan mempunyai origo pada spina ischiadica. Otot ini di persarafi oleh nervus sacralis iv.
v  Centrum tendineum perinei
Adlah simpul fibro musculer di bagian tengah perinium di belakang vagina. Simpul ini merupakan tempat pertemuan m.levator ani dan m.spincter ani externus dari kedua sisi.
v  Fossa isciorectalis
Terletak pada trigonum anale, di kanan kiri anus dan m.sphincter ani externus. Fossa ini di sebut juga fossa ischioanalis.
v  Canalis pudendaliss
Terleta di sebelah lateral fossa ischio rectalis. Canalis pudenadalis berisi arteri dan vena pudenda interna yang berjalan bersama nervus pudendus.
v  Diaphragma urogenital
Mempunyai lapisa lapisan otot lurik di antara kedua ramus ischiopubicus (kanan dan kiri) tersusun dari m. sphincter urethrae dan m.transverus perinei profundus.
v  Spatium superficiale perinei
v  Musculus sphincter ani externus
v  Musculus transversus perinei superfiacialis
v  Musculus bulbospongiosus
v  Musculus ischiocavernosus
v  Fascia perinei superficialis
Tersusun dari jaringan areolar yang mengandung lemak.
v  Corpus intrapelvineum
Peritoneum parietale yang membatai tepi bwah pelvis minor tidak melapisi selueruh dinding pelvis.
v  Pembuluh darh pelvis
a.       Arteria rectalis superior
b.      Arteria sacralis mediana
c.       Arteria iliaca comunis
d.      Arteria iliaca interna
e.       Vena iliaca interna
f.        Arteeria pudenda interna
g.      Vena pudenda interna
v  Persarafan pelvis
a.       Plexus sacralis
b.      Nervus pudendus
c.       Nervi rectales inferiores
d.      Nervi perineales
e.       Nervus dorsalis clitoridis

4.Menstruasi
·         Pengertian Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup reproduktif dan endokrin. Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan.
·         Fisiologis Siklus Menstruasi Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi. Ovarium menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol. Universitas Sumatera Utara Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organorgan reproduktif wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen juga dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon endrogen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi libido wanita.Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan system akan terjadi penyimpangan pada patrum umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7 hari. Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari
·         Bagian-bagian Siklus Menstruasi, ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:
-          Siklus Endomentrium Siklus endometrium menurut terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase proliferasi Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.
- Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
-Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
5.     Proses kehamilan
       Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.
-           Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi. Pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
-             Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung diampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi mampu melakukan penetrasi membran sel ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata (lapisan sel diluar ovum) dan zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein ekstraselular), yaitu lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu spermatozoa. Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan membran nukleusnya, yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor spermatozoa dan mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya seluruh mitokondria pada manusia berasal dari ibu (maternal). Masuknya spermatozoa kedalam vitelus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam metafase untuk proses pembelahan selanjutnya (pembelahan mieosis kedua) sesudah anafase kemudian timbul telofase dan benda kutub (polar body) kedua menuju ruang perivitelina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoa juga telah mengandung jumlah kromosom yang haploid.
Kedua pronukleus saling mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari perempuan dan laki-laki. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang laki-laki satu X dan satu Y. sesudah pembelahan kematangan, maka ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom serta 1 kromosom X. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai janin perempuan, sedangkan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 1 kromosom X dan 1 kromosom Y akan tumbuh sebagai janin laki-laki.
-               Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitelus, sehingga volume vitelus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pelisida tetap utuh, atau dengan kata lain, besarnya hasil konsepsi tetap utuh. Dalam ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisial tuba (bagia-bagian tuba yang sempit) dan terus disalurkan kearah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula yang disebut blastokista, suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. Dengan demikian, blastokista diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas.
-         Trofoblas ini sangat kritis untuk keberhasilan kehamilan terkait dengan keberhasilan nidasi (implantasi). Implantasi merupakan proses menempelnya embrio pada dinding endometrium. produksi hormon kehamilan, proteksi imunitas bagi janin, peningkatan aliran darah maternal ke dalam plasenta, dan kelahiran bayi. Sejak tropoblas terbentuk, produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dimulai, suatu hormon yang memastikan bahwa endometrium akan menerima (resesif) dalam proses implantasi embrio. Setelah proses implantasi selesai, maka pada tahap selanjutnya akan terbentuk amnion dan cairan amnion.
-         Amnion pada kehamilan aterm berupa sebuah membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Amnion manusia pertama kali dapat diidentifikasi sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan mudigah. Secara jelas telah diketahui bahwa amnion tidak sekedar membran avaskular yang berfungsi menampung cairan amnion. Membran ini aktif secara metabolis, terlihat dalam transpor air dan zat terlarut untuk mempertahankan homeostatis cairan amnion, dan menghasilkan berbagai senyawa bioaktif menarik, termasuk peptida vasoaktif, faktor pertumbuhan dan sitoin Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu ultrafiltrat plasma ibu. Pada awal trimester kedua, cairan ini terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang berdifusi melalui kulit janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin. Volume cairan amnion pada setiap minggu gestasi cukup berbeda-beda. Secara umum, volume cairan meningkat 10 ml perminggu pada minggu ke-8 dan meningkat sampai 60 ml perminggu pada minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara bertahap hingga kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33. Dengan demikian, volume cairan biasanya meningkat dari 50 ml pada minggu ke-12  menjadi 400 ml pada pertengahan kehamilan dan 1000 ml pada kehamilan aterm Cairan yang normalnya jernih dan menumpuk di dalam rongga amnion ini akan meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan kehamilan sampai menjelang aterm, saat terjadi penurunan volume cairan amnion pada banyak kehamilan normal. Cairan amnion ini berfungsi sebagai bantalan bagi janin, yang kemungkinan perkembangan sistem muskuloskletal dan melindungi pertahanan suhu dan memiliki fungsi nutrisi yang minimal.

6.       Plasenta
     Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama
makin bear dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia
kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak tergantung plasenta, baik tidaknya anak
tergantung pada baik buruknya plasenta.
Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan
janin. Plasenta memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu
Human Chorionic Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).
-  Bentuk dan Ukuran
o   Bentuk bundar/oval
o   Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
o   Berat rata-rata 500-600 gram
o   Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat ditengah/ sentrali, disamping/ lateralis, atau di ujung tepi/ marginalis.
o   Disisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis
o   Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh orion) menuju tali pusat. Orion diliputi oleh amnion.
o   Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 3000cc/menit (20 minggu) meningkat 600cc – 7000 cc/menit (aterm)
-       Bagian plasenta
o  Bagian yang terbentuk oleh jaringan janin
Bagian ini disebut piring penutup atau membrane chorii yang terbentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi.
o  Bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu
-       Fungsi plasenta
o  Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif), mengeluarkan sisa metabolisme (ekskteri), alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan karbon dioksida (respirasi).
o   Membentuk hormone
o   Imunologi : menyalurkan berbagai antibody ke janin
o   Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.


Sumber buku:
1.     Esensial  obstetri dan ginekologi edisi 2 ( hacker/moore)
2.     Atlas berwarna 3 bahasa anatomi tubuh manusia ( syaifuddin)
3.     Anatomi pelvis ( Dr.dr. i. Harjadi widjaja, PA)
4.     Obstetri dan ginekologi ( Ben-Zion Taber MD)
5.     Penuntun Belajar Obstetri Williams ( Thomas M. Julian MD)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar