Anatomi
Fisiologi Reproduksi Wanita, proses kehamilan dan pertumbuhan Janin
1.
Genetalia
Eksterna
a.Mons
Veneris
Mons veneris ialah
bagian yang menutupi tulang pubis (simfisis pubis). Segmen ini dibuat oleh
jaringan berminyak dengan jaringan ikat minimal. struktur nya seperti segitiga
terbalik. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat
genetalia dari masuknya kotoran
b.Labia Mayora (bibir besar)
Ciri-ciri
yang paling menonjol dari labia mayora adalah lipat kulit besar yang di tutupi rambuta yang mengandung kelenjar
sebaseadan terletak di kedua sisi introitus.
c.Labia Minora (bibir Kecil)
Labia Minora organ
lipat dibentuk terletak di Labia Mayora. Alat tersebut tidak memiliki rambut,
yang terbuat dari jaringan berminyak, dan memiliki banyak pembuluh darah. Labia Minora mirip
kulit skrotum pada laki instrumen Reproduksi.
d.Klitoris
(kelentit)
Klitoris ialah organ
ereksi yang sangat halus untuk rangsangan di tengah hubungan intim. Klitoris
memiliki banyak pembuluh darah dan ujung saraf ada banyak, maka organ ini
sangat sensitif dan ereksi. Klitoris homolog dengan penis pada laki-laki.
Sebagian klitoris di tutupi oleh selaput yang di sebut preputium clitoris.
Klitoris terdiri dari corpus clitoris, crus clitoridis, dan bagian ujung yang
di sebut glans klitoris
e.Vestibulum
Vestibulum ialah lubang kemaluan dibatasi oleh labia minora
di sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris di atas, dan dibatasi oleh
pertemuan dua labia minora di belakang
f.Hymen
(selaput dara)
Selaput dara merupakan
lapisan sedikit yang menutupi lapisan vagina.
g.Perineum
Perinium
menggambarkan batas inferior rongga panggul. Perinium bagian superior di batasi
oleh otot elevator ani dan di bagian inferior di batasi oleh kulit di antara
paha. Perinium memiliki panjng kurang lebih 3cm.
h.Vulva
Vulva
dimulai dari mons pubis sampai tepi perineum.
2.
Genetalia Interna
a. Vagina
Vagina ialah musculo
membranasea (selaput otot) yang interface rahim dengan dunia luar. Vagina
memiliki panjang sekitar 8-10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum,
memiliki pembagi yang overlay - kali lipat, lapisan eksternal selaput lendir,
lapisan tengah terbuat dari otot-otot, dan lapisan terdalam sebagai jaringan
ikat berotot. Vagina berfungsi sebagai saluran konsepsi, sebagai metode untuk
seks dan sebagai saluran untuk menguras darah dan cairan tubuh di tengah siklus
feminin. Cervix ueri yang menonjol ke vagina
menyebabkn terbentuk celah di antar cervic uteri dengan dinding vagina.
Celah trsebut di sebut fornix vaginae,
di bedakan menjadi pars anterior, pars posterior,
pars lateralis. Dinding depan vagina lebih pendek (7,5 cm) di banding
dinding belakang ( 9 cm). Dinding vagina dapa meregang ketika coitus,ataupun saat melahirkan.
·
Lapisan
dinding vagina
-
Tunica
mucosa
-
Tunica
muscularis
-
Lapisan
jaringan erektil
·
Pembuluh
darah
-
Uterina
-
Vaginalis
-
Vesicalis
inferior
-
Rectalis
media
-
Pudenda
interna
·
Aliran
limfe
Cairan
limfe dari bagian atas vagina di alirkan ke nodi lymphoidei iliaci interni et
externi, sementara cairan limfe dari bagian bawah vagina dia alirkan ke nodi
lymphoidei inguinalis superficiales
·
Persarafan
-
Plexus
vesicalis
-
Plexus
uterovaginalis
-
Dan
saraf parasimpatetis berasl dari nn. sacrales
b.Uterus
·
Lapisan-lapisan
dinding uterus
-
Perimetrium
-
Myometrium
-
Endometrium
·
Pembuluh
darah
-
Arteri
uterina
-
Venae
uterinae
·
Aliran
limfe
-
Saluran
limfe dari fundus uteri bersatu dengan saluran limfe dari ovarium lalu berjalan
menuju nodi lymphoidei laterales, ada juga yang berjalan di sepanjang
ligamentum teres uteri menuju nodi lymphoidei inguinales superficiales.
-
Cairan
limfe dari cervic uteri di alirkan ke nodi limphoidei sacrales dan semua nodi
lymphoidei iliaci sementara cairan limfe dari corpus uteri di alirkan ke nodi
lymphoidei iliaci externi.
·
Saraf
-
Plexus
uterovaginalis
Rahim ialah organ kosong yang dibentuk seperti buah pir dengan berat
sekitar 30 gram, dan terbuat dari lapisan otot. Uterus
memiliki beberapa bagian, yaitu:
·
Korpus Uteri - bagian yang dibentuk seperti segitiga di bagian atas
·
Serviks Uteri - bagian yang dibentuk seperti sebuah ruangan
·
Fundus Uteri - yang merupakan bagian dari korpus yang terletak di atas
dasar tuba fallopi
c.Ovarium
Ovarium ialah organ regeneratif mendasar dalam wanita yang berfungsi
untuk memberikan ovum (sel telur) dan pembuat hormon seks prinsip. Oval
ovarium, dengan panjang 2,5-4 cm. Ada beberapa ovarium terletak di hak dan
kiri, dan bergabung dengan uterus dengan tuba falopi.
·
Pembuluh
darah
-
Arteria
ovarica
-
Vena
ovarica
·
Aliran
limfe
-
Cairan
limfe dari ovarium di alirkan bersama-sama cairan limfe dari tuba uterina daan
bagian atas uterus menuju nofi lymphoidei aortici lateraless
·
Persarafan
-
Plexus
nervosus ( plexus ovaricus)
d.Tuba fallopi
Tuba fallopi ialah organ yang bergabung dengan uterus (rahim)
dengan (Ovarium). Tuba fallopi (saluran telur) ialah juga sering disebut
saluran telur dalam pandangan bentuknya seperti saluran. Organ ini menambahkan
hingga dua dengan panjang 8-20 cm. Tuba
Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bagian:
·
Infundibulum, ialah yang dibentuk seperti segmen saluran yang terletak di
dasar dan memiliki fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap sel telur
·
Pars ampularis, ialah khususnya lebar bit yang merupakan tempat pertemuan
sel telur dengan sperma (Conception / pengobatan)
·
Pars ismika, ialah titik fokus dari tabung terbatas
·
Pars interstitial, ialah yang merupakan bagian dari tabung yang ditemukan
di dekat ke rahim.
·
Pembuluh darah
-
Ovarica
-
Uterina
·
Aliran limfe
-
Cairan limfe di alirkan bersama-sama cairan limfe dari ovrium ke nodi
lymphiodei aortici laterales terus ke nodi lymphoidei lumbales.
·
Saraf
-
Plexus ovaricus
-
Plexus hypogastricus
3.
Pelvis
Rangka pelvis terdiri
dari:
a.
Ossa coxae ( kanan
dan kiri)
b.
Os sacrum
c.
Os coccygis
Posisi anatomis normal
rangka pelvis adalah condong ke depan dengan kedudukan tulang sebgai berikut.
1.
Spina iliaca
anterior dan tuberculum pubicum terletak pada bidang koronal yang sama.
2.
Os coccygis
samatinggi dengan symphysis pubica
3.
Bidang pintu atas
dan bawah panggul membentuk sudut berturut-turut 50-60’ dan 15’ terhadap bidang
horizontal.
Gelang panggul( pelvic
girdle, cingulum pelvicum [TA]) terdiri dari ossa coxae kanan dan kiri,
keduanya berartikulasi di depan melalui sympysis pubis di belakang, tulang ini
berhubungan dengan os sacrum melalui articulatio sacro iliaca. Pintu atas
panggul ( pelvic inclet, pelvic brim, apertura pelvis superior [TA] ) di bentuk oleh promontorium dan linea
terminalis, yang terdiri dari linea arcuata ossis illi dan ecten ossis pubis.
Pintu bawah panggul (pelvic outlet, apertura pelvis inferior [TA]) di bentuk oleh os coccygis, symphysis pubis,
ligamentum sacrotuberale dan ramus ischiopubicus.
Rangka pelvis terdiri
dari pelvis major dan pelvis minor:
·
Pelvis major
Pelvis major di bentuk
oleh fosssa iliaca kanan dan kiri, yanng sebagian di isi oleh m.iliopsoas.
batas inferior nya adalah pintu atas panggul dan peritoneum parietale.
·
Pelvis
minor(rongga pelvis)
Merupakan rongga yang
terletak dia antara pintu atas dan pintu bawah panggul. Rongga ini di batasi
oleh os sacrum dan os coccygis serta oleh otot-otot dinding pelvis, membrana
obturatoria dan permukaan os illium os ischium, dan os pubis.
·
Axis pelvis (sumbu
pelvis)
Adalah garis yang di
tarik melalui titik pusat bidang sejajar, mulai dari pintu ats hingga bawah
panggul.
Sesuai fungsi nya sebagai
jalan lahir ukuran pelvis perempuan umum nya lebih besar dari pada laki-laki.
Ukuran yang perlu di ketahui adalah conjugata vera ( jarak dari bagian tengah
promomtorium ke permukaan posterosuperior sympisis pubis), diameter obliqua (
jarak dari articulatio sacroiliaca satu sisi k eminentia iliopubica), dan
diameter transversa ( jarak tranversal terbesar pada pintu atas panggul.
Ukuran normal rongga pelvis perempuan dan
laki-laki:
Perempuan :
Diameter :- anteroposterior: rongga
pelvis(13 cm), rongga bawah
panggul(11cm)
-obliqua
: rongga pelvis(14cm), rongga bawah panggul(11cm)
-
Transversa: : rongga pelvis(13cm), rongga bawah panggul(12cm)
Laki-laki:
Diameter : :- anteroposterior:
rongga pelvis(11 cm), rongga
bawah
panggul(9cm)
-obliqua
: rongga pelvis(11cm), rongga bawah panggul(10cm)
-
Transversa: : rongga pelvis(12cm), rongga bawah panggul(9cm)
Untuk kepentingan
obstetric acuan yang lain yang perlu di ukur:
1.
Distantia
interspinrum( normal (10 cm, bagian tersempit jalan lahir)
2.
Arcus pubicus
3.
Angulus subpubicus
Ukuran lain yang perlu di
ketahui:
1.
Distantia
intertuberosa (10,5 cm)
2.
Distantia
intercritalis, jarak terjauh antara labium externum cristae iliaca kanan dan
kiri (28 cm)
v Tipe-tipe
pelvis
1.
Pelvis gynekoid, bentuk tipikal pelvis
perempuan bentuk nya membulat dan diameter transversanya terletak seluruhnya di
depan os. Sacrum.
2.
Pelvis android,
merupakan bentuk tipikal pelvis laki-laki bentuknya seperti hati dan diameter
transversanya terletak lebih dekat dengan os. Sacrum.
3.
Pelvis anthropoid,
bentuknya oval dan diameter anteroposterior nya panjang, sama dengan atau lebih
besar dari diameter trans versa nya.
4.
Pelvis
platypelloid, diameter anteroposterior nya pendek dan diameter trans versanya
panjang.
v Dinding velvis
Rngka dinding pelvis minor di bentuk oleh ossa coxae
dan os sacrum. Pada rangka terseebut terdapat foramen obturatorium.
Permukaan dalm
rangka di tempati oleh 2 otot, yaitu, musculus obturatorius internus dan
musculus piriformis.
v Otot-otot dasar pelvis
Otot dasar pelvis
membentuk bangunan seperti corong berfungsi untuk menahan bagian bawah rectum,
prostat(laki-laki) atau vagina(perempuan) dan uretra. Otot-otot yang menyusun
dasar pelvis terdiri dari m.coccygeus( di belakang) dan m.levator ani. Kedua
otot bersama-sama di sebut diaphragma pelvis.Diaphrama pelvis memisahkan rongga
pelvis dengan perinium. Bagian depan diaphragma melekat pada korpus ossis
pubis, sementara bagian belakang menempel pada spina ischiadica; diantarnya terdapat
lengkungan tebal bagian dari fascia obturatoria( tendineus musculis levatoris
ani.
Diaphrgama berfungsi
untuk menahan viscera velvis, yaitu vesica urinaria, serta prostata dan
vesicula seminalis( pda laki-laki) atau vagina ( pada perempuan).
v Musculus levator ani
Musculus levator ani
mempunyai 3 origo, yaitu pada bagian anterior facies pelvica ossis pubis,
bagian posterior facies pelvica spinae ischiadicae dan fascia profunda musculi
obturatori interni. Musculus levator ani di persarafi oleh ramus ventralis
nervi sacralis iii-iv dan ramus perinealis nervi pudendi.
v Musculus
Terletak di
belakang-samping m.leavator anidan mempunyai origo pada spina ischiadica. Otot
ini di persarafi oleh nervus sacralis iv.
v Centrum tendineum perinei
Adlah simpul fibro musculer
di bagian tengah perinium di belakang vagina. Simpul ini merupakan tempat
pertemuan m.levator ani dan m.spincter ani externus dari kedua sisi.
v Fossa isciorectalis
Terletak pada trigonum
anale, di kanan kiri anus dan m.sphincter ani externus. Fossa ini di sebut juga
fossa ischioanalis.
v Canalis pudendaliss
Terleta di sebelah
lateral fossa ischio rectalis. Canalis pudenadalis berisi arteri dan vena
pudenda interna yang berjalan bersama nervus pudendus.
v Diaphragma urogenital
Mempunyai lapisa lapisan
otot lurik di antara kedua ramus ischiopubicus (kanan dan kiri) tersusun dari
m. sphincter urethrae dan m.transverus perinei profundus.
v Spatium superficiale perinei
v Musculus sphincter ani externus
v Musculus transversus perinei superfiacialis
v Musculus bulbospongiosus
v Musculus ischiocavernosus
v Fascia perinei superficialis
Tersusun dari jaringan
areolar yang mengandung lemak.
v Corpus intrapelvineum
Peritoneum parietale yang
membatai tepi bwah pelvis minor tidak melapisi selueruh dinding pelvis.
v Pembuluh darh pelvis
a.
Arteria rectalis
superior
b.
Arteria sacralis
mediana
c.
Arteria iliaca
comunis
d.
Arteria iliaca
interna
e.
Vena iliaca
interna
f.
Arteeria pudenda
interna
g.
Vena pudenda
interna
v Persarafan pelvis
a.
Plexus sacralis
b.
Nervus pudendus
c.
Nervi rectales
inferiores
d.
Nervi perineales
e.
Nervus dorsalis
clitoridis
4.Menstruasi
·
Pengertian
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium
mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup
reproduktif dan endokrin. Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang
secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan.
·
Fisiologis Siklus
Menstruasi Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada
jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan
penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan
perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi. Ovarium menghasilkan
hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa estrogen yang
berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang
berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling
berpengaruh adalah estradiol. Universitas Sumatera Utara Estrogen bertanggung
jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organorgan reproduktif wanita dan
karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen
memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan
siklus bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan
yang terjadi dalam uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan
hormon yang paling penting untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran
mukosa yang melapisi uterus untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika
terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan
untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen juga dihasilkan
oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon endrogen terlibat dalam
perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi libido wanita.Dengan
memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat dikemungkakan bahwa
setiap penyimpangan system akan terjadi penyimpangan pada patrum umun
menstruasi. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7
hari. Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang
sekitar 30-40 cc. Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat
dari jumlah pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi
sekitar 6-8 hari
·
Bagian-bagian
Siklus Menstruasi, ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:
-
Siklus
Endomentrium Siklus endometrium menurut terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi Pada fase ini, endometrium terlepas
dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh
hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang
3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH
(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar
FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase proliferasi Fase proliferasi merupakan periode
pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14
dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15 siklus 28
hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali
normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini
endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari
semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada
stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal Fase sekresi berlangsung sejak
hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya.
Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna
mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi
kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual Implantasi atau nidasi
ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila
tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen
dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron
yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium
fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari
lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.
- Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang
menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing
hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.
Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum
ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh
FSH dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang
terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi,
folikel yang kosong memulai berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi
baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus
luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional
endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
-Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar
estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam
darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising
hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating
hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan
produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu
hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai
puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak
terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut,
oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
5.
Proses kehamilan
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada
spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil
konsepsi.
-
Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh
mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba
abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa
ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya
beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya
beberapa ratus spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana
spermatozoa dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu
spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi. Pada
spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih
mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
-
Fertilisasi
(pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung diampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa
ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik.
Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi mampu melakukan
penetrasi membran sel ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona
radiata (lapisan sel diluar ovum) dan zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein
ekstraselular), yaitu lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami
fertilisasi lebih dari satu spermatozoa. Spermatozoa yang telah masuk ke
vitelus kehilangan membran nukleusnya, yang tinggal hanya pronukleusnya,
sedangkan ekor spermatozoa dan mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya
seluruh mitokondria pada manusia berasal dari ibu (maternal). Masuknya
spermatozoa kedalam vitelus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam
metafase untuk proses pembelahan selanjutnya (pembelahan mieosis kedua) sesudah
anafase kemudian timbul telofase dan benda kutub (polar body) kedua menuju
ruang perivitelina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid.
Pronukleus spermatozoa juga telah mengandung jumlah kromosom yang haploid.
Kedua pronukleus saling
mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari
perempuan dan laki-laki. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom
otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang laki-laki satu X dan satu Y.
sesudah pembelahan kematangan, maka ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom
serta 1 kromosom X. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom
otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai janin perempuan, sedangkan yang
memiliki 44 kromosom otosom serta 1 kromosom X dan 1 kromosom Y akan tumbuh
sebagai janin laki-laki.
-
Dalam beberapa jam setelah pembuahan
terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena
sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah
pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan
lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya.
Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini
diperoleh dari vitelus, sehingga volume vitelus makin berkurang dan terisi
seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pelisida tetap utuh, atau dengan
kata lain, besarnya hasil konsepsi tetap utuh. Dalam ukuran yang sama ini hasil
konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisial tuba
(bagia-bagian tuba yang sempit) dan terus disalurkan kearah kavum uteri oleh
arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
Selanjutnya pada hari
keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula yang disebut blastokista,
suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya
disebut massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan
berkembang menjadi plasenta. Dengan demikian, blastokista diselubungi oleh
suatu simpai yang disebut trofoblas.
- Trofoblas
ini sangat kritis untuk keberhasilan kehamilan terkait dengan keberhasilan
nidasi (implantasi). Implantasi merupakan proses menempelnya embrio pada
dinding endometrium. produksi hormon kehamilan, proteksi imunitas bagi janin,
peningkatan aliran darah maternal ke dalam plasenta, dan kelahiran bayi. Sejak
tropoblas terbentuk, produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG)
dimulai, suatu hormon yang memastikan bahwa endometrium akan menerima (resesif)
dalam proses implantasi embrio. Setelah proses implantasi selesai, maka pada
tahap selanjutnya akan terbentuk amnion dan cairan amnion.
-
Amnion pada kehamilan aterm berupa sebuah
membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion
adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Amnion
manusia pertama kali dapat diidentifikasi sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan mudigah. Secara jelas telah diketahui bahwa amnion tidak sekedar
membran avaskular yang berfungsi menampung cairan amnion. Membran ini aktif
secara metabolis, terlihat dalam transpor air dan zat terlarut untuk
mempertahankan homeostatis cairan amnion, dan menghasilkan berbagai senyawa
bioaktif menarik, termasuk peptida vasoaktif, faktor pertumbuhan dan sitoin
Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu ultrafiltrat plasma ibu. Pada
awal trimester kedua, cairan ini terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang
berdifusi melalui kulit janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin.
Volume cairan amnion pada setiap minggu gestasi cukup berbeda-beda. Secara
umum, volume cairan meningkat 10 ml perminggu pada minggu ke-8 dan meningkat
sampai 60 ml perminggu pada minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara
bertahap hingga kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33. Dengan demikian,
volume cairan biasanya meningkat dari 50 ml pada minggu ke-12 menjadi 400 ml pada pertengahan kehamilan dan
1000 ml pada kehamilan aterm Cairan yang normalnya jernih dan menumpuk di dalam
rongga amnion ini akan meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan
kehamilan sampai menjelang aterm, saat terjadi penurunan volume cairan amnion
pada banyak kehamilan normal. Cairan amnion ini berfungsi sebagai bantalan bagi
janin, yang kemungkinan perkembangan sistem muskuloskletal dan melindungi
pertahanan suhu dan memiliki fungsi nutrisi yang minimal.
6.
Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting
bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu
dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama
makin bear dan luas,
umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia
kehamilan sekitar 16
minggu. Jiwa anak tergantung plasenta, baik tidaknya anak
tergantung pada baik
buruknya plasenta.
Plasenta merupakan organ
sementara yang menghubungkan ibu dengan
janin. Plasenta
memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu
Human Chorionic
Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).
- Bentuk dan Ukuran
o Bentuk bundar/oval
o Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
o Berat rata-rata 500-600 gram
o Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan
plasenta) dapat ditengah/ sentrali, disamping/ lateralis, atau di ujung tepi/
marginalis.
o Disisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol
(kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis
o Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar
(pembuluh orion) menuju tali pusat. Orion diliputi oleh amnion.
o Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 3000cc/menit
(20 minggu) meningkat 600cc – 7000 cc/menit (aterm)
-
Bagian plasenta
o Bagian yang terbentuk oleh jaringan janin
Bagian ini disebut piring
penutup atau membrane chorii yang terbentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh
darah janin, chorion dan villi.
o Bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu
-
Fungsi plasenta
o Sebagai alat yang memberi makanan pada janin
(nutritif), mengeluarkan sisa metabolisme (ekskteri), alat yang memberi zat
asam dan mengeluarkan karbon dioksida (respirasi).
o Membentuk hormone
o
Imunologi : menyalurkan berbagai antibody
ke janin
o
Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
Sumber buku:
1.
Esensial
obstetri dan ginekologi edisi 2 ( hacker/moore)
2.
Atlas berwarna 3 bahasa anatomi tubuh manusia (
syaifuddin)
3.
Anatomi pelvis ( Dr.dr. i. Harjadi widjaja, PA)
4.
Obstetri dan ginekologi ( Ben-Zion Taber MD)
5.
Penuntun Belajar Obstetri Williams ( Thomas M. Julian
MD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar