Bunga Sakura Berjatuhan

Minggu, 08 Mei 2016



 ASKEB   HYPERTENSI PADA AWAL KEHAMILAN


A.    PENGERTIAN
       Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi karena kehamilan dan hipertensi kronik ( meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan 20 minggu ).
B.     KLASIFIKASI
1.      Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
TekanaN darah ≥ 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau terdiagnosa sebelum usia kehamilan 20 minggu atau hipertensi pertama kali terdiagnosa setelah kehamilan > 20 minggu tapi menetap sampai 12 minggu postpartum. Tidak terdapat protein urin pada hipertensi kronik.

2.      Superimposed preeklamsi
Adalah Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh kehamilan.
·         Wanita hipertensi dengan proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam yang baru muncul dan tidak didapatkan sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau protein urin <+2
·         Peningkatan mendadak pada proteinuria dan tekanan darah atau jumlah trombosit < 100.000 /μl pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu.

3.      Pre eklampsia ringan
Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan  atau edema pada umur kehamilan 20 minggu, ditandai  Hipertensi : sistolik / diastolik ” 140 / 90 mmHg, Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 ( +2 ), Edema pada pretibia, dinding abdomen lumbosakral, wajah atau tangan

4.      Pre eklampsia berat
Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

5.      Eklampsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih atau pada masa nifas yang ditandai dengan adanya kejang dan atau koma, sebelumnya didahului oleh tanda tanda pre eklampsia,



C.     BAGAN/SKEMA HIPERTENSI PADA AWAL [RS1] 

Add caption

 











D.    PENATA LAKSAAAN

1.      Hipertensi kronik
            Penatalaksanaan dan Pengobatan
1)   Kehamilan sampai viable time dengan cara :
a)   Pengaturan pola hidup : diet rendah garam, pengaturan berat badan, berhentimerokok, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein yang berlebih.
b)   Leihbh banyak istirahat tirah baring.
c)   Mmberikan obat untuk mempertahankan kehamilan (Glukokortikoid) bila umur kehamilan preterm.
Manuaba (2007)

2)   Memberikan obat anti hipertensi
Menurut Saifuddin (2009) terapi antihipertensi seperti:
a)         Sentral α2- antagonis: Methyldopa dengan dosis 500 mg/3x per hari, maksiml3 gram per hari.
b)         Calcium – channel – blockers : Nifedipin      dengan dosis bervariasi antara 30-90 mg/hari.
c)         Diuretik thiazide: tidak diberikan karena akan mengganggu volume plasma sehingga mengganggu aliran darah uteroplasenta.
Pada kasus Ny. E G2P1A0 hamil 22 minggu dengan hipertensi kronik di RSUD Banyudono menggunakan terapi oral antihipertensi menurut Manuaba (2007) yaitu Metyldopa dengan dosis 250 mg/3x perhari dengan dosis maksimal 4 mg/hari.

3)   Terminasi kehamilan pada hipertensi kronik yaitu apabila :
a)         Maternal terjadi kegagalan fungsi organ vital seperti: sistem sistem saraf pusat, kegagalan fungsi ginjal dan kegagalan fungsi hepar; pengobatan konservatif gagal dengan semakin meningkatnya tekanan darah dan terjadi perubahan yang memberatkan; dan terjadi superimposed preeklamsia.
b)         Fetal terjadi pergerakan janin makin menurun, pertumbuhan janin terhambat, keberhasilan janin hidup sulit dijamin karena faktor prematuritas.
Bila terjadi komplikasi dan kesehatan janin bertambah buruk, maka segera diterminasi dengan induksi persalinan ataupun persalinan pervaginam (Saifuddin, 2009).




2.      Pre eklampsia ringan
Penatalaksanaan rawat jalan pasien pre eklampsia ringan :
1)   Banyak istirahat (berbaring tidur / mirring).
2)   Diit biasa
3)   Sedativa ringan : tablet phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg per oralselama 7 hari.
4)   Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
5)   Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.

3.      Pre eklampsia berat
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre eklamsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi :
Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah        pengobatan medisinal

4.      Eklampsia
a.       Terapi medikamentosa sama seperti pengobatan pe eklampsia berat kecuali bila timbul kejang-kejang lagi maka dapat diberikan MgSO4 2 gram intravenous selama 2 menit minimal 20 menit setelah pemberian terakhir.
b.      Dosis tambahan 2 gram hanya diberikan 1 kali saja.
c.       Bila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka diberikan amobarbital/thiopental 3-5 mg/kgBB/IV perlahan-lahan
d.      Beri obat anti konvulsan
e.       Perlengkapan untuk penanganan kejang
f.        Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
g.      aspirasi mulut dan tenggorokan
h.      baringkan pasien pada sisi kiri
i.        posisikan secar trandelenburg untuk mengurangi resiko aspirasi
j.        berikan oksigen 4 – 6 liter / menit.





 [RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar