Bunga Sakura Berjatuhan

Minggu, 29 Mei 2016




PERKEMBANGAN PADA MASA NIFAS






   A.       Pengertian
Masa nifas (puerperium) yaitu dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas ini berlangsung selama kurang kebih 6 minggu. Puerperium berasal dari kata puer yang artinya bayi dan dan parous yang berarti melahirkan.

   B.     tujuan
untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu pada saat masa nifas.
      
   C.      Tahapan-tahapan Masa Nifas
Tahapan-tahapan masa nifas (post partum/puerperium) adalah:
1. Puerperium dini yaitu  masa kepulihan yakni ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan.
2.  Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital, yang berlangsung sekitar 6-8 minggu.
3. Remot puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna teutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi sehat prima, atau      bisa juga berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan apabila ada gangguan-gangguan kesehatan lainnya.

        D.     Perubahan Fisiologi Masa Nifas
1.       Sistem Reproduksi
Selama masa nifas, alat-alat interna maupun eksterna berangsur-angsur kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan seluruh alat-alat genitalia ini disebut involusi.
  a)  Uterus
     Setelah proses persalinan, berat uterus sekitar 900-1000 gram, dengan tinggi fundus sekitar     2 jari di atas pusat. Bentuk uterus menyerupai buah advokat gepeng, berukuran panjang           sekitar 15 cm, lebar 12 cm, dan tebal sekitar 10 cm dengan keadaan dinding uterus bekas         implantasi plasenta yang lebih tipis dibandingkan dengan bagian dinding uterus lainnya.
    Tinggi fundus uteri (TFU) dan berat uterus menurut masa involusi:
·         Bayi lahir: TFU setinggi pusat dan beratnya 1000 gram.
·         1 minggu post partum: TFU pertengahan pusat simfisis dan beratnya 750 gram.
·         2 minggu post partum: TFU tidak teraba di atas simfisis dan beratnya 500 gram.
·         6 minggu post partum: normal, uterus tidak teraba dan beratnya 50 gram.
·         8 minggu post partum: normal seperti sebelum hamil dan beratnya 30 gram.
Berat uterus ibu yang pernah melahirkan akan berbeda dengan berat uterus wanita yang belum pernah hamil.

   b)    Serviks dan Vagina
 Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup. Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.

 c)  Pengeluaran Lochea
    Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan akan keluar bersamaan dengan sisa cairan. Campuran antara darah dengan desidua tersebut dinamakan lochea, yang biasanya berwarna merah muda dan putih pucat. Lochea mempunyai bau yang amis meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Secret mikroskopik lochea terdiri dari eritrosit, peluruhan desidua, sel epitel dan bakteri. Lochea mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, di antaranya:
·         Lochea rubra/merah
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa post partum. Sesuai dengan namanya, warnanya biasanya merah dan mengandung darah dari perobeken/luka pada plasenta dan serabut dari desisua dan korion. Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah.
·         Lochea serosa
Lochea ini muncuk pada hari kelima sampai hari kesembilan masa post parum. Warnanya biasanya kekuningan/kecoklatan. Lochea ini terdiri dari lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta.
·         Lochea alba
Lochea ini muncul lebih dari hari kesepuluh post partum. Warnanya lebih pucat, putih kekuningan, dan lebih banyak mengandung leukosit, selaput lender serviks dan serabut jaringan yang mati.
     
      2.  Sistem Pencernaan
      Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong,       Pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan(dehidrasi), kurang makan, hemoroid,  dan laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet/makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau diberikan obat lain.

3.  Sistem Perkemihan
      Diuresis yang normal dimulai segera setelah bersalin sampai hari kelima setelah persalinan. Jumlah     urin yang keluar dapat melebihi 3000 ml per harinya. Hal ini diperkirakan merupakan salah satu         cara untuk menghilangkan peningkatan cairan ekstrakulikuler yang merupakan bagian normal dari     kehamilan. Selain itu, juga didapati adanya keringat yang banyak pada beberapa hari pertama             setelah persalinan. Perubahan kandung kemih selama masa nifas akan meningkatkan insiden   terjadinya infeksi pada saluran kemih. Tanpa terjadinya infeksi pada saluran kemih anatara lain           adalah rasa nyeri saat berkemih.

4. Sistem Musculoskeletal
Ligament, fasia, dan diafragma pelvis secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligament rotundum menjadi kendur. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan. Dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu dengan latihan.

5.Sistem Endokrin
Selama masa nifas terdapat perubahan pada sistem endokrin. Hormon-hormon yang berperan pada proses tersebut, antara lain:
a)     Hormon Plasenta
Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan hormon yang diproduksi oleh plasenta. Hormon plasenta menurun dengan cepat pasca persalinan. Penurunan hormon plasenta menyebabkan kadar gula darah menurun pada masa nifas. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai persediaan dalam pemenuhan ASI pada hari ke-3 potpartum.
b)     Hormon Pituitari
Hormon pituitary antara lain: hormone prolaktin, FSH, dan LH. Hormon prolaktin meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu. Hormon prolaktin berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke-3 dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
c)      Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang, bekerja terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Selama tahap ketiga persalinan, hormon oksitosis berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin, sehingga dapat membantu involusi uteri.

6. Tanda-tanda Vital
a)      Tekanan Darah
Pasca melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan tekanan darah menjadi berubah pasca melahirkan dapat diakibatkan oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum merupakan tanda terjadinya preeklamsia post partum.
b)     Suhu Tubuh
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2°C. Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5°C dari keadaan normal. Kenaikan suhu badan ini akibat dari kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan, maupun kelelahan. Kurang lebih pada hari ke-4 post partum, suhu badan akan naik lagi. Hal ini diakibatkan pada pembentukan ASI, kemungkinan payudara membengkak, maupun kemungkinan infeksei pada endometrium, mastitis,traktus genitalis, ataupun sistem lain. Apalia kenaikan suhu diatas 38°C, waspada terhadap infeksi post partum.
c)      Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.
d)      Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per menit. Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.

7. Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi dieresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen, volume darah  kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari    ke-5. Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus dicegah dengan pengamanan yang cermat dan penekanan pada ambulasi dini.

8. Sistem Hematologi
Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta factor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan factor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih mencapai 15000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa post partum. Jumlah sel darah putih tersebut masih bias naik lagi sampai 25000 atau 30000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.

E.    Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut:
a.  Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang tua.
b. Respon dan dukungan dari keluarga dan melahirkan sebelumnya.
c. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.
d. Harapan, keinginan, dan aspirasi ibu saat hamil juga melahirkan.


F.    Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
    1.       Nutrisi dan Cairan
          a.       Makan dengan diet seimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
b.      Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori hari pada 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori.
c.       Mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari.
d.      Mengkonsumsi vitamin A 200000 iu. Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak. Pada bulan-bulan pertama kehidupan bayibergantung pada vitamin A yang terkandung dalam ASI.

  2.  Istirahat dan Tidur
         a.       Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan.
         b.      Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur
         c.       Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan.
         d.      Mengatur kegiatan rumah sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam.
Kurang istirahat pada ibu nifas dapat berakibat:
        a.       Mengurangi jumlah ASI.
        b.      Memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan.
        c.       Depresi.
    3.   Eliminasi
               a.       Buang Air Kecil (BAK)
1.      Dalam enam jam ibu nifas harus sudah bisa BAK spontan.
2.      Urin dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan.
3.      Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu.
              b.      Buang Air Besar (BAB)
     BAB Biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena diet cairan, obat-obatan analgetik, dan perineum yang sangat sakit.

      


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

http://munabarakati.blogspot.com/2014/11/makalah-masa-nifas.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar