Bunga Sakura Berjatuhan

Minggu, 29 Mei 2016

Obat - Obat
A
nalgetik dan Antipiretik


   A.    Definisi
1.      Analgetika
            obat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
2.      Antipiretik
            obat yang dapat menurunkan demam.
3.      Anti-inflamasi
            obat yang dapat mengobati peradangan atau pembengkakan.

   B.     Mekanisme Kerja
1.      Berdasarkan penghambatan biosintesis prostagandin (PG)
2.      PG akan dilepaskan bila sel mengalami kerusakan
3.      Analgetik menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PG terganggu
4.      Inflamasi
     Gejala inflamasi: rubor, kalor, dolor, tumor dan functio laesa
5.      Nyeri dan Demam
-          PG hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi
-          Alat pengatur suhu tubuh berada di hipotalamus
-          Timbulnya rasa sakit diawali pelepasan pirogen endogen yang memacu pelepasan PG yg berlebihan.

   C.    Efek samping
Yang paling sering adalah induksi tukak lambung yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran pencernaan

   D.    Pembahasan Obat
1.      Parasetamol
-          Parasetamol tidak memiliki aktivitas anti-inflamasi.
-          Parasetamol kurang mengiritasi lambung.
-          Overdosis dengan parasetamol khususnya berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan hati yang kadang-kadang tidak tampak dalam 4-6 hari pertama.
-          Kategori:  
o   Ibu Hamil : B
o   Ibu Menyusui : A
-          Indikasi: nyeri ringan sampai sedang, demam
-          Peringatan: berkurangnya fungsi hati dan ginjal, ketergantungan pada alkohol
-          Efek samping: efek samping sangat jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut, dilaporkan setelah penggunaan jangka panjang kerusakan hati.
-          Dosis:
o   Oral: 0,5-1 g tiap 4-6 jam hingga maksimum 4 g sehari.
o   Anak 2 bulan: 60 mg pada demam paskaimunisasi, sebaliknya, dibawah usia 3 bulan (hanya dengan nasehat dokter) 10 mg/kg (5 mg/kg bila terkena sakit kuning)
o   3 bulan – 1 tahun: 60-120 mg, 1-5 tahun: 120-250 mg, 6-12 tahun: 250-500 mg, dosis-dosis ini boleh diulang tiap 4- 6 jam bila diperlukan (maksimum sebanyak 4 dosis dalam 24 jam)
-          Bentuk sediaan:
o   Parasetamol (generik) sirup 120 mg/5 ml, tablet 500 mg
o   Biogesic (medifarma) sirup 120 mg/5 ml, tablet 500 mg
o   Bodrex (Tempo) tabet 500 mg
o   Itramol (Itrasal) sirup 120 mg/5 ml
o   Pamol (Interbat) sirup 120 mg/ 5 ml, tablet 500 mg
o   Panadol (Sterling) drops 100 mg/ml, kaptab 500 g, sirup 160 mg/5 ml, tab kunyah 80 mg
o   Sanmol (Sanbe) drops 80 mg/0,8 ml, sirup 120 mg/5 ml, tablet 500 mg.
o   Tempra (Squibb) drops 100 mg/ml


2.      Asam mefenamat
-          Asam mefenamat termasuk salah satu golongan analgesik dan juga anti-inflamasi golongan nonsteroid.
-          Efek samping asam mefenamat adalah gangguan gastrointestinal (pencernaan), reaksi hipersensitif (pada kulit dan juga penyempitan saluran nafas yang istilah medisnya bronkokonstriksi) dan diare.
-          Dosis
o   Dewasa dan anak di atas 14 tahun : dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
o   Dismenore: 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
-          Kontraindikasi: pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.


3.      Asetosal
-          Asetosal diindikasikan untuk sakit kepala, dismenore, dan demam.
-          Asetosal makin banyak dipakai karena juga memiliki sifat antiplatelet.
-          Kategori:                    
o   Ibu Hamil : C
o   Ibu Menyusui : A

-          Bentuk Sediaan:
o   Asetosal (Generik) tablet 100 mg, 500 mg
o   Aspirin (Bayer) tablet 100 mg,500 mg
o   Contrexyn (Supra Ferbindo) tabet
o   Farmasal (Pratapa Nirmala) tabet 100  mg
o   Inzana (Konimex) tablet

4.      Ibuprofen
-          Ibuprofen memiliki khasiat analgesik dan antipiretik.
-          Ibuprofen bisa digunakan sebagai obat sakit kepala,  mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu dan sakit selepas pembedahan.
-     Kategori:
o   Ibu Hamil : B
o   Ibu Menyusui : A


    E.     Resiko Obat Analgetika pada Kehamilan
a.       Trimester 3
-          Disarankan untuk dihindari, kecuali apabila diperkirakan manfaatnya lebih besar dari risikonya
-          Menyebabkan penutupan duktus arteriosus janin, hipertensi pulmoner persisten pada bayi
-          Menunda bermulanya persalinan dan memperlama proses persalinan

    F.     Penggunaan Obat pada Ibu Hamil
1.      Kategori A : obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya
2.      Kategori B : obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin
3.      Kategori C : obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomi, semata-mata karena efek obat didalam tubuh, umumnya bersifat reversibel.
4.      Kategori D : obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat irreversibel.
5.      Kategori X : obat yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan.

    G.    Penggunaan Obat pada Ibu Menyusui
1.      Kategori A : Relatif aman
2.      Kategori B : Membutuhkan perhatian
3.      Kategori C : Tidak diketahui
4.      Kategori D : Kontraindikasi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar