MANUSIA DAN PERADABAN ( ISBD )
1.
Pengertian Adab dan Peradaban
Istilah
peradaban dalam bahasa inggris disebut civili-zation. Peradaban asal kata adab
artinya akhlak, kesopanan, atau kehalusan budi pekerti.
Peradaban=berkata
dengan konsep nilai moral, etika, estetika di masyarakat dipakai untuk menyebut
bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah misalnya:
kesenian, ilmu pengetahuan, adat, sopan santun, pergaulan, kepandaian menulis.
Organisasi kenegaraan atau sistem teknologi, seni bangunan.
Istilah peradaban sering dipakai
untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Pada waktu perkembangna kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi.
Dengan
batasan-batasan pengertian diatas maka istilah peradaban sering dipakai untuk
hasi-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat
sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi
bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Huntington
mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the
broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish
humans from other species.
Menurut
Damono sebagaimana dikutip oleh Oman
Sukmana, kata “adab” berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau
kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya
dengan:
· Moral yaitu nilai – nilai dalam
masyarakat yang hubungannya dengan kesusilaan
· Norma yaitu aturan, ukuran atau
pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu yang baik atau salah.
· Etika yaitu nilai-nilai dan norma
moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur
tingkah laku manusia.
· Estetika yaitu berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, kesatuan, keselarasan dan
kebalikan.
Menurut
Fairchild sebagaimana yang dikutip
oleh Oman Sukmana, “peradaban” adalah perkembangan kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
Menurut
Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial, ekonomi, politik
dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan
adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni diatas
tujuan yang praktis hubungannya dengan masyarakat.
Menurut
Prof. Dr. Koentjaraningrat “peradaban”
adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian. Dengan
demikian “peradaban” adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah
mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan,
teknologi dan seni yang telah maju. Masyarakat tersebut dapat dikatakan telah
mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya
makin kompleks.
Ibnu Khaldun (1332-1406 M)
melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses
tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan
keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi Negara,
ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak
menelitik dengan sendirinya.
Pendekatan terhadap
peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara
berkehidupan yang sudah maju, termasuk sistem IPTEK dan pemerintahnya.
Tinggi rendahnya
peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan Wujud Peradaban
Moral adalah:
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam
hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang
dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika: nilai-nilai dan norma moral
tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah
laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika: berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan
(balance), dan kebalikan (contrast).
Evolusi Budaya dan
tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims (H P Fairchild: 1964: 41) menyatakan
Civilization is the cultural development, the distinctly human attributes and
attain-ments of a particular society. In a ordinary usage, the term imolies a
fairly high stage on the culture evolutionary scale .Reference is made to
‘civilized peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less
highly civilized peoples, the refer to more highly and less highly civilized
peoples, the determinative characteristics being intellectual, aesthetic,
technological, and spiritual attainments.
Sedangkan menurut The Third Wave Alvin Tofler (1981: 10-14)
gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan
baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. (revolusi agraris) gelombang kedua
sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energy listrik, mesin
untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri).
Gelombang ketiga sebagai tahap
peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat
komunikasi digital.
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk
Beradab dan Masyarakat Adab
Untuk menjadi makhluk
yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan,
norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai-nilai kehidupan yang
ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau
aturan sosial, sehingga dalam kehidupan di masyarakat itu akan tercipta
ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya
makna hakiki sebagai manusia beradab.
Konsep masyarakat adab
dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut, yang
tentunya perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian keinginan
manusia untuk mewujudkan keinginannya atau haknya sebagai salah satu bentuk
pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh dilakukan secara berlebihan bahkan
merugikan manusia lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk memenuhi
kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui batas atau merugikan kepentingan
orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab manusia harus bisa
menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi
dan kepentingan umum.
3. Hubungan Manusia dan Peradaban
Manusia dan peradaban
adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa
dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan
yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan mengalami
kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia
menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk
memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk,
dan itu akan menumbuhkan karet dengan cepat.
4. Problematika Peradaban
Arus informasi yang
berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas.
Teknlogi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia,
dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat
besar, karena ditopang pula dengan sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam
kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengaruh hidup manusia.
Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya
mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Dampak Globalisasi Terhadap Peradaban Manusia Akibat globalisasi
diantaranya masyarakat mengalami anomia tau tidak punya norma atau
heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal
yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.
Selain itu juga terjadinya
disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri atau pada perilaku
sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi
dalam kepribadian kita.
5. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial
merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat, Merujuk pada atu pengertian
yang intinya, perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam masyararakat
atau hubungan interaksi, yang meliputi aspek kehidupan.
Perubahan sosial budaya adalah
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yangterjadi sepanjang
masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada 3 faktor
yang dapat mempengaruhi perubahan social:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat.
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam
Perubahan budaya juga
dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru,
dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es
berujung pada ditemukannya sistem pertanian dan kemudian memancing
inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Contoh Kasus manusia dan
peradaban:
1)
Pada masa tradisional, sebelum masa modern
di mana populasi penduduk msih sedikit masyarakat beranggapan banyak anak
banyak rezeki, tetapi seiring perkembangan peradaban manusia, populasi penduduk
semakin meningkat sehingga pada masa modern sekarang ini di terapkan dua anak
lebih baik, untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mencapai hal
tersebut salah satu nya di upayakan adanya program kb oleh pemerintah
2)
Pada zaman dahulu di masyarakat tradisional
di mana belum mengenal tekhnologi modern, masyarakat indonesia masih memegang
teguh budaya ketimuran di mana yang muda menghormati orang yang lebih tua,
adanya aturan dalam bergaul dalam masyarakat, masih memegang teguh norma
kesopanan. Namun, seiring perkembangan zaman di masa modern sekarang di mana
masyarakat sudah mengenal tekhnologi canggih yang memungkinkan budaya luar
mudah masuk dalam kehidupan masyarakat indonesia, sehiingga berdampak pada cara
bergaul masyarakat mulai mengikuti budaya barat, yang cenderung egosentris dan
pergaulan bebas, sehingga salah satu dampak negatif pada remaja sekarang mulai
marak ada nya pergaulan bebas yang menyebabkan banyak nya kasus hamil di luar
nikah aborsi dan lain-lain.
3)
Pada
zaman dahulu belum ada ilmu tentang kebidanan serta belum ada tekhnologi yang
memadai untuk mendukung dalam dunia kesehatan, tapi seiring perkembangan
peradaban manusia, ilmu mengenai kesahatan ibu dan janin semakin maju dan berkembang serta di temukan
tehknologi yang mendukung kesehatan ibu dan janin sehingga memperkecil angka
resiko Pada ibu dan janin.
Sumber:
Diktat Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar untuk
Lingkungan STKIP dan AMIK Garut , oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd
http://wasitoadi.blogspot.com/2012/10/makalah-manusia-dan-peradaban.html
http://26inggris2brianiyusmarina.blogspot.co.id/2015/03/manusia-dan-peradaban.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar